Selasa, 11 Januari 2011

SMA Negeri 1 Padang - Le Historie


Fakta SMA Negeri 1:
1. Gedung Tua yang penuh kenangan ini dibangun pada tahun 1917
2. Terletak (dulu) di Jl. Balantuang No. 1
3. Kemudian nama jalan itu berubah menjadi Jl. Sukarno
4. Selanjutnya berubah menjadi Jl. Jend. Sudirman sampai sekarang.


Foto Sekolah sekarang










SEJARAH BERDIRINYA SMA NEGERI 1 PADANG
-Bagian dari sejarah kota Padang-

Pada salah satu sudut pondasi bagian depan bangunan yang ditempati SMA 1 Padang yang sebelumnya merupakan bekas gedung sekolah Belanda yaitu EUROPEESCHE LAGERE SCHOOL setingkat SMA sekarang, terukir angka tahun 1917.
Identitas SMA Negeri 1:
1.     Gedung Tua yang penuh kenangan ini dibangun pada tahun 1917
2.     Terletak (dulu) di Jl. Balantuang No. 1
3.     Kemudian nama jalan itu berubah menjadi Jl. Sukarno
4.     Selanjutnya barulah berubah menjadi Jl. Jend. Sudirman sampai sekarang.
5.     Dizaman belanda Sekolah ini bernama Europeesche Lagere School (SMA)
6.     Kemudian di zaman Jepang nama sekolah diganti menjadi: Jagoka
7.     Di masa perjuangan kemerdekaan bernama IES.
8.     Setelah itu barulah menjadi gedung SMA Negeri 1 Padang
 
SMA1 - Padang. Eerste lagere school - 1906-1920

Gedung ini menggunakan arsitektur yang sederhana, namun merupakan gedung yang cukup megah ketika itu. Sejak berdiri, bangunan ini sudah digunakan untuk tempat belajar dan selanjutnya silih berganti menjadi bermacam-macam tempat pendidikan dari Europeesche Lagere School sebelum Perang Dunia II kemudian menjadi sekolah Jagoka di zaman penjajahan Jepang,
 
kembali ke IES dan Sejak puluhan tahun yang lalu gedung ini dipakai untuk sarana pendidikan bagi putra-putri Sumatera Barat umumnya dan Kota Padang khususnya bahkan juga ada diantaranya dari luar Sumatera Barat, sehingga cukup banyak tokoh-tokoh masyarakat, baik di tingkat daerah maupun nasional yang pernah mengenyam pendidikan di gedung sekolah ini.

Selanjutnya berdasarkan penuturan lisan dari salah seorang turis Belanda pada tahun 2007 yang membawa sebuah foto ukuran 10-R, potret murid di halaman sekolah dengan latar belakang gedung SMA 1 sekarang menyebutkan foto tersebut dipotret pada tahun 1923 saat itu dia sebagai salah seorang siswa di sekolah dimaksud (Europeesche Lagere School) sedangkan bapaknya seorang guru di sekolah Belanda tersebut.

Sejarah berdirinya SMA Negeri 1 Padang sangat erat hubungannya dengan berdirinya Perguruan Menengah Indonesia (PERMINDO). Dalam buku sejarah PERGURUAN MENENGAH INDONESIA yang disusun oleh para alumninya menceritakan sejarah tentang para guru, dan pelajar pejuang PERMINDO di Padang pada Tahun 1949 - 1950.
Disebutkan bahwa pada tanggal 2 Mei 1949 beberapa tokoh republikein termasuk para guru saat itu telah membuka sekolah perjuangan Republik dengan nama PERMINDO di Padang yang meliputi tingkat SMP dan SMA bertempat di gedung Persatuan Guru Agama Islam (PGAI) yang bersejarah itu di Jati Padang Timur sekarang, pada zaman penjajahan merupakan sekolah Normal Islam yang termashur ke mana-mana. Kemudian pada tangal 2 Januari 1950 PERMINDO dipisahkan SMP dan SMA nya, pindah ke gedung sekolah negeri di Balantuang (Jl. Jend. Sudirman sekarang) yang dulunya ditempati oleh sekolah-sekolah Belanda MULO (SMP) dan EUROPEESCHE LAGERE SCHOOL (SMA).

Dalam perkembangan selanjutnya karena semakin tingginya minat melanjutkan pendidikan memasuki SMA sehingga dari tahun ke tahun jumlah murid terus bertambah, maka pada tahun 1951 - 1952 jumlah kelas mencapai 9 kelas.
Pada tahun 1951 berdasarkan usulan dari sekolah keluarlah surat keputusan dari pihak Inspeksi SMA di Jakarta, yang menyatakan bahwa SMA Padang telah membuka jurusan A sebanyak 2 kelas, yaitu kelas A1 dan A2. Oleh karena tidak mungkin membubarkan kedua kelas yang sudah berjalan tersebut yang tentu memerlukan 2 ruang kelas pula, akibatnya sekolah kekurangan ruangan, maka pimpinan SMA Negeri Padang bersama guru yang tergabung dalam kelompok yang disebut “The seven samurai” yaitu Bapak Pontas Nasution, Malik Goba, Usman Kagami, Rusli Aman, Zein Jamil, Agus Thaib dan Ali Basyah. memutuskan untuk mendirikan SMA Ganesa, yang statusnya sebagai SMA swasta dimana pengajarannya diselenggarakan di gedung yang sama pada sore hari.

Secara historis, berdirinya SMA Ganesa Padang tidak dapat dipisahkan dari kondisi SMA Negeri Padang saat itu. Dari segi bahasa nama Ganesa itu sendiri diambil dari nama Dewa Ganesa yang berasal dari Mytologi kuno, yang melambangkan dewa kebijaksanaan dan dewa pelindung terhadap rintangan-rintangan. Pada awalnya tak ada niat untuk mendirikan sebuah SMA swasta di samping SMA Negeri yang telah ada. Akan tetapi SMA Ganesa yang notabene berstatus swasta tetap berdiri. Hal ini dilakukan untuk mengatasi rintangan-rintangan dialami dalam dunia pendidikan saat itu.

Pada tahun 1952 dikeluarkan peraturan oleh Inspeksi SMA Kementrian P & K untuk tidak membuka kelas baru jurusan A sedangkan SMA Negeri Padang adalah jurusan A & B. Jika dipikir-pikir di seluruh wilayah Sumatera Tengah (gabungan propinsi Sumatera Barat, Riau dan Jambi sekarang), hanya ada 2 SMA Negeri, yaitu di Bukittinggi dan di Padang, sedangkan SMA Swasta juga 2, yaitu SMA TDR dan SMA PSM keduanya di Bukittinggi. Sekolah Tingkat Atas Kejuruan yang lain hanyalah satu, yaitu SGA di Padang Panjang.

Untuk mengatasi kekurangan daya tampung SMA Negeri saat itu, didirikanlah SMA Swasta jurusan A bertempat di gedung SMA Negeri Padang, yang diasuh oleh guru SMA Negeri Padang diwaktu sore hari. Sebelumnya pada masa itu belum ada kebiasaan sekolah sore hari. Dalam perjalanan selanjutnya diusahakan pengesahan SMA Swasta tersebut ke Kementrian P & K. Pada tahun pelajaran berikutnya, bagian yang tadinya terpisah sebagai sekolah partikulir (swasta), dapat disatukan menjadi SMA Negeri. Maka kesinambungan bagian A terjamin, sehingga tahun-tahun berikutnya jurusan SMA-A tetap dibuka.

Berdasarkan mutu pelajaran yang cukup memenuhi syarat dari program kurikulum yang ditetapkan oleh Kementrian P & K serta memiliki wawasan nasional yang tercermin dalam peristiwa sejarah, perjuangan PERMINDO adalah sesuai dengan hakikat perjuangan RI, maka pada tanggal 1 April 1950, menurut keputusan Menteri P & K tanpa syarat dan tanpa keraguan, Permindo telah langsung dijadikan SMP dan SMA Negeri di Kota Padang. Jadi SMA Negeri 1 Padang adalah sebuah sekolah untuk tingkat SLTA yang pertama di kota Padang. Berdirinya sekolah ini sebagai suatu wadah pendidikan tingkat atas di kota Padang, berakar pada suatu sekolah perjuangan yang terkenal dengan nama PERMINDO itu yang di dirikan pada tanggal 2 Mei 1949 seperti dipaparkan di atas.

Karena semakin tingginya kesadaran orang tua dan anak-anak tamatan SMP di kota Padang untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi (SMA) maka dibuatlah usulan kepada pihak Inspeksi SMA Departemen P&K pusat untuk menambah sebuah SMA Negeri lagi di Padang. Akhirnya berdasarkan pertimbangan dan usulan tersebut pihak Inspeksi SMA menyetujui usul penambahan SMA dimaksud dengan syarat daerah dapat membuatkan gedungnya.

Berdasarkan syarat yang ditetapkan Kementrian P&K dibentuklah panitia pembangunan gedung. Setelah panitia pendiri/ pembangunan gedung yang (diketuai oleh Komandan Kodim Letnan Kolonel Soeloeh Doema) berhasil menyiapkan gedung yang akan dipakai sebagai gedung SMA baru dimaksud, maka pada tanggal 1 Agustus 1961 SMA Negeri Padang resmi menjadi 2 buah yaitu SMA Negeri 1 Padang yang menempati gedung EUROPEESCHE LAGERE SCHOOL bekas sekolah Belanda di Jl. Balantuang (Jl. Jend. Sudirman sekarang) dan SMA Negeri 2 Padang di Jl. Ir. Juanda sekarang.

Berikut adalah nama dan periode kepala sekolah mulai dari PERMINDO sampai sekarang :

01. Tahun 1951-1956: St. KDM Pontas Nasution
02. Tahun 1956-1958: Syahbuddin
03. Tahun 1958-1961: Usman Kagami
04. Tahun 1961-1971: Arif Kamil
05. Tahun 1977-1983: H. Syofyan Kahar SH
06. Tahun 1983-1990: H. Rusdi
07. Tahun 1990-1997: Drs. H. Yusmar
08. Tahun 1997-2001: H. Rosdi Marah
09. Tahun 2001-2004: Drs. H. Sudirman M.Pd
10. Tahun 2004-2007: Drs. H. Suardi Dahlan
11. Tahun 2007-2008: Drs. Prima Yunaldi
12. Tahun 2008-2011: Drs. Jufril Siry, MM
13. Tahun 2011-2012: Dra. Wellita, MM
14. Tahun 2012-2014: Drs. H. Suardi Dahlan
15. Tahun 2014-2015: Drs. Barlius, MM
16. Tahun 2016-Sek  : Drs. Nukman, M.Si






St. KDM Pontas Nasution1951-1956
1Pomtas.jpg
Syahbuddin1956-1958
2Syahuddin.jpg
Usman Kagam1958-1961
3Usman Kagami.jpg
4Arief Kamil.jpg
St. KDM Pontas Nasution
1951-1956
Syahbuddin
1956-1958


























1 komentar: